Persatuan dalam organisasi keagamaan ditentukan oleh kesamaan dalam nilai-nilai yang dianut, yang kemudian tentu sangat baik jika didukung oleh manajemen organisasi yang tepat. Jadi yang utama bukanlah satunya organisasi tetapi satunya nilai-nilai yang dianut. Meski ada banyak organisasi tetapi jika semua menganut nilai-nilai yang sama, berarti semua itu satu kesatuan.
Oleh karena itu sosialisasi nilai-nilai Buddhayana perlu dilakukan terus menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya, dari tingkat pusat sampai ke akar rumput.
Berpedoman nilai-nilai tersebut, para pengurus di akar rumput dengan berbagai metode terampil dan kreatif inovatif kontekstual melakukan pembinaan umat.
Selanjutnya untuk menunjang dan mendukung pembinaan umat di akar rumput tersebut, diselenggarakan kegiatan-kegiatan pelatihan di tingkat provinsi. Agar tidak tumpang tindih, hindari membuat kegiatan-kegiatan sejenis dan setara dengan yang telah dapat dilakukan di akar rumput.
Akhirnya, untuk menunjang dan mendukung pembinaan di tingkat provinsi, diselenggarakan kegiatan-kegiatan di tingkat pusat berupa penataran bagi para pemberi pelatihan.
Dengan demikian, pengurus di tingkat pusat dan tingkat provinsi perlu terlebih dahulu mengetahui dan mempelajari sebaik-baiknya apa saja kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan di akar rumput. Kegiatan-kegiatan yang sukses di suatu wihara tentunya dapat menginspirasi wihara-wihara lainnya. Saling menularkan hal-hal baik tersebut akan menjadi makin terjadi manakala pengurus di tingkat provinsi ikut memfasilitasi melalui pelatihan.
Artinya, sebenarnya tingkat pusat dan provinsi tidak perlu terlalu jauh merumuskan kegiatan-kegiatan untuk dilaksanakan di akar rumput. Cukup mensosialisasikan nilai-nilai pemersatu (Wawasan Buddhayana) dan membuat pelatihan guna memfasilitasi agar semua wihara dapat meniru kegiatan-kegiatan pembinaan umat yang telah sukses di akar rumput. Jadi tidak lagi buang energi untuk membuat rancangan program kerja yang mengawang-ngawang dan berbeda dengan kebutuhan akar rumput, hanya indah di atas kertas namun minim inspirasi yang memotivasi untuk direalisasi.